Di pembahasan energi kalor kali ini, kita akan membahas
pengertian atau definisi dari kalor, perubahan wujud zat yang
diakibatkan oleh kalor, dan cara menentukan besar dari energi kalor pada kasus-kasus tertentu.
Definisi Kalor
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
Peristiwa yang melibatkan kalor sering kita jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Misalnya, pada waktu memasak air dengan menggunakan kompor. Air yang semula dingin lama kelamaan menjadi panas. Mengapa air menjadi panas? Air menjadi panas karena mendapat kalor, kalor yang diberikan pada air mengakibatkan suhu air naik. Dari manakah kalor itu? Kalor berasal dari bahan bakar, dalam hal ini terjadi perubahan energi kimia yang terkandung dalam gas menjadi energi panas atau kalor yang dapat memanaskan air.
Sebelum
abad ke-17, orang berpendapat bahwa kalor merupakan zat yang mengalir
dari suatu benda yang suhunya lebih tinggi ke benda yang suhunya lebih
rendah jika kedua benda tersebut bersentuhan atau bercampur. Jika kalor
merupakan suatu zat tentunya akan memiliki massa dan ternyata benda yang
dipanaskan massanya tidak bertambah. Kalor bukan zat tetapi kalor
adalah suatu bentuk energi dan merupakan suatu besaran yang dilambangkan
Q dengan satuan joule (J), sedang satuan lainnya adalah kalori (kal).
Hubungan satuan joule dan kalori adalah:
1 kalori = 4,2 joule
1 joule = 0,24 kalori
Kalor dapat Mengubah Suhu Benda
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda.
Apa yang terjadi apabila dua zat cair yang berbeda suhunya dicampur menjadi satu? Bagaimana hubungan antara kalor terhadap perubahan suhu suatu zat? Adakah hubungan antara kalor yang diterima dan kalor yang dilepaskan oleh suatu zat? Semua benda dapat melepas dan menerima kalor. Benda-benda yang bersuhu lebih tinggi dari lingkungannya akan cenderung melepaskan kalor. Demikian juga sebaliknya benda-benda yang bersuhu lebih rendah dari lingkungannya akan cenderung menerima kalor untuk menstabilkan kondisi dengan lingkungan di sekitarnya. Suhu zat akan berubah ketika zat tersebut melepas atau menerima kalor. Dengan demikian, dapat diambil kesimpulan bahwa kalor dapat mengubah suhu suatu benda.
Kalor
jenis suatu zat adalah banyaknya kalor yang yang diperlukan oleh suatu
zat bermassa 1 kg untuk menaikkan suhu 1 °C. Sebagai contoh, kalor jenis
air 4.200 J/kg °C, artinya kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu 1
kg air sebesar 1 °C adalah 4.200 J. Kalor jenis suatu zat dapat diukur
dengan alat kalorimeter.
Tabel beberapa kalor jenis zat
Banyaknya kalor yang diperlukan untuk menaikkan atau menurunkan suhu suatu benda bergantung pada:- massa benda (m)
- jenis benda / kalor jenis benda (c)
- perubahan suhu (Δt )
Oleh karena itu, hubungan banyaknya kalor, massa zat, kalor jenis zat, dan perubahan suhu zat dapat dinyatakan dalam persamaan.
Keterangan:
Q = Banyaknya kalor yang diserap atau dilepaskan (joule)
m = Massa zat (kg)
c = Kalor jenis zat (joule/kg °C)
Δt = Perubahan suhu (°C)
Kalor dapat Mengubah Wujud Zat
Suatu
zat apabila diberi kalor terus-menerus dan mencapai suhu maksimum, maka
zat akan mengalami perubahan wujud. Peristiwa ini juga berlaku jika
suatu zat melepaskan kalor terus-menerus dan mencapai suhu minimumnya.
Oleh karena itu, selain kalor dapat digunakan untuk mengubah suhu zat,
juga dapat digunakan untuk mengubah wujud zat. Perubahan wujud suatu zat
akibat pengaruh kalor dapat digambarkan dalam skema berikut.
Keterangan:
1 = mencair/melebur
2 = membeku
3 = menguap
4 = mengembun
5 = menyublim
6 = mengkristal
Menguap (terjadi perubahan suhu)
Apakah
pada waktu zat menguap memerlukan kalor? Dari manakah kalor itu
diperoleh? pada waktu air dipanaskan akan tampak uap keluar dari
permukaan air. Kenyataan ini menunjukkan bahwa pada waktu menguap zat
memerlukan kalor. Jika air dipanaskan terus-menerus, lama-kelamaan air
tersebut akan habis. Habisnya air akibat berubah wujud menjadi uap atau
gas. Peristiwa ini disebut menguap, yaitu perubahan wujud dari cair ke
gas, karena molekul-molekul zat cair bergerak meninggalkan permukaan zat
cairnya. Pada peristiwa menguap terjadi perubahan suhu, oleh karena itu berlaku:
Sama halnya pada peristiwa membeku, melebur, dan mengembun.
Mendidih (tidak mengalami perubahan suhu, namun terjadi perubahan wujud)
Mendidih
adalah peristiwa penguapan zat cair yang terjadi di seluruh bagian zat
cair tersebut. Peristiwa ini dapat dilihat dengan munculnya
gelembung-gelembung yang berisi uap air dan bergerak dari bawah ke atas
dalam zat cair. Zat cair yang mendidih jika dipanaskan terus-menerus
akan berubah menjadi uap. Banyaknya kalor yang diperlukan untuk mengubah
1 kg zat cair menjadi uap seluruhnya pada titik didihnya disebut kalor
uap (U). Karena tidak terjadi perubahan suhu, maka besarnya kalor uap dapat dirumuskan:
Keterangan:
Q = kalor yang diserap/dilepaskan (joule)
m = massa zat (kg)
U = kalor uap (joule/kg)
Tabel beberapa kalor uap zat
Jika
uap didinginkan akan berubah bentuk menjadi zat cair, yang disebut
mengembun. Pada waktu mengembun zat melepaskan kalor, banyaknya kalor
yang dilepaskan pada waktu mengembun sama dengan banyaknya kalor yang
diperlukan waktu menguap dan suhu di mana zat mulai mengembun sama
dengan suhu di mana zat mulai menguap.
Latihan Yuk!!- Apakah yang dimaksud dengan kalor?
- Sebutkan tiga faktor yang mempengaruhi kalor dapat mengubah suhu zat!
- Air dengan massa 1,50 kg pada suhu 30 °C dipanaskan sampai dengan suhu 100 °C. Berapakah kalor yang diperlukan jika kalor jenis air 4.200 J/kg°C?
- Sebutkan dua faktor yang mempengaruhi perubahan wujud zat!
- Apakah yang dimaksud dengan menguap, mengembun, melebur, dan membeku
- Berapa kalor yang diperlukan untuk melebur 1,50 kg es 0 °C menjadi 1,50 kg air 0 °C, jika kalor lebur es 336.000 J/kg?
- Berapa kalor yang diperlukan untuk mengubah 2,0 kg es suhu -5 °C menjadi uap air seluruhnya pada suhu 100 °C, jika kalor jenis es 2.100 J/kg°C, kalor jenis air 4.200 J/kg °C, kalor lebur es 336.000 J/kg dan kalor uap 2.260.000 J/kg?
- Sebutkan empat cara untuk mempercepat proses penguapan! Berilah masing-masing satu contoh!
Tidak ada komentar:
Posting Komentar