السلام عليكم . بِسْــــمِ ﷲِالرَّحْمَنِ الرَّحِيم.لا إله إلاَّ الله.محمد رسو ل الله
الحمد لله رب العا لمين. الصلاة و السلام على رسو ل الله.اما بعد
Sabda Rasulullah Muhammad SAW:
“Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.”
“Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.”
Kata yg diguna dalam ayat diatas ialah “Sajara“, sebagai
menyalakan tungku pembakaran hingga membuatnya panas atau mendidih.
Sehingga dalam persepsi orang zaman dulu, semasa Qur’an diturunkan 1400
tahun yang lalu, api dan air adalah sesuatu yang bertentangan.
Air mematikan api sedangkan api itu menguapkan air. Lalu bagaimana
mungkin dua hal yang berlawanan dapat hidup berdampingan dalam sebuah
ikatan yang kuat tanpa ada yang rusak salah satunya?
Ayat Al-Quran ini telah menjelaskan struktur bumi itu sendiri. Ini
terbukti dengan teori pemisahan lantai laut (seafloor spreading) yang
menyebabkan magma di bawah kerak bumi keluar dengan tekanan yang kuat ke
permukaan di bawah laut.
Setelah Perang Dunia II, para peneliti turun dan menyelam ke dasar laut
dan samudera dalam rangka mencari alternatif berbagai barang tambang
yang sudah nyaris habis cadangannya di daratan akibat konsumerisme
budaya materialistik yang dijalani manusia sekarang ini.
Mereka dikejutkan dengan rangkaian gunung berapi (volcanic mountain chain)
yang membentang berpuluh-puluh ribu kilometer di tengah-tengah seluruh
samudera bumi yang kemudian mereka sebut sebagai ‘gunung-gunung tengah
samudera’ yg sebagian besar terdiri dari bebatuan berapi (volcanic rocks)
dan dapat meledak layaknya ledakan gunung berapi yang dahsyat melalui
sebuah jaring retak yang sangat besar di kedalamannya mencapai 65 km.
Suhu di beberapa lautan melebihi 1.000 derajat Celcius, meski
sebegitu banyak, air laut atau samudera tetap tidak mampu memadamkan
bara api magma tersebut. Dan magma yang sangat panas pun tidak mampu
memanaskan air laut dan samudera.
Keseimbangan dua hal yang berlawanan: air dan api di atas dasar
samudera bumi merupakan saksi hidup dan bukti nyata atas kekuasaan Allah
SWT yang tiada batas.
Contoh tanah yang diambil dari dasar laut kedalaman 3.000 m, tidak
ada seorang pun yang berani mendekat karena sangat panasnya. Begitu
Stapler contoh tanah dibuka, maka keluarlah tanah dan uap air panas yang
suhunya mencapai 3.000 derajat Celcius.
Terbukti pula dengan beragam dalil dan bukti bahwa semua air yang
ada di bumi dikeluarkan oleh Allah SWT dari dalam bumi melalui
ledakan-ledakan vulkanik dari setiap gunung berapi.
Pecahan-pecahan lapisan berbatu bumi menembus lapisan ini hingga
kedalaman tertentu mampu mencapai lapisan lunak bumi. Di dalam pisan
lunak bumi dan lapisan bawahnya, magma vulkanik menyimpan air yang
puluhan kali lipat lebih banyak dibanding debit air yang ada di
permukaan bumi.
Dari sini tampaklah kehebatan hadits Nabi SAW ini yang menetapkan sejumlah fakta-fakta bumi yang mencengangkan dengan sabda:
“Sesungguhnya di bawah lautan ada api dan di bawah api ada lautan.”
Sebab fakta-fakta ini baru terungkap dan baru bisa diketahui oleh
umat manusia pada beberapa tahun terakhir & cuma dengan peralatan
modern abad 20.
Gunung laut terdekat dari Saudi Arabia, tempat diturunkan Qur’an
1400 tahun yg lalu, ialah berada di Laut Arab, yaitu sekitar 800 Km di
Timur Selatan negara Oman, tak mungkin Rasulullah Muhammad SAW pergi dan
menyelam sejauh itu.
Pelansiran fakta-fakta ini secara detail dan sangat ilmiah dalam
hadits Rasulullah SAW menjadi bukti tersendiri akan kenabian dan
kerasulan Muhammad SAW, sekaligus membuktikan bahwa ia selalu terhubung
dengan wahyu langit dan diberitahui oleh Allah Sang maha Pencipta langit
dan bumi. Maha benar Allah yang menyatakan:
“Dan tiadalah yang diucapkannya itu (Al Qur’an) menurut kemauan hawa nafsunya. Ucapannya itu tiada lain hanyalah wahyu yang diwahyukan, yang diajarkan kepadanya oleh yang sangat kuat, Yang mempunyai akal yang cerdas; dan (Jibril itu) menampakkan diri dengan rupa yang asli, sedang dia berada di ufuk yang tinggi. Qs.53 Najm:3-7
Segala puji bagi ALLAH Tuhan semesta alam.
Meski Rasulullah Muhammad SAW memiliki banyak mukjizat fisik
seperti menyembuhkan orang lumpuh, membelah bulan, berbicara dengan
binatang seperti Nabi Sulaiman, para sahabat berjalan di atas laut,
memberi makan ribuan orang dengan sedikit makanan, tapi tetaplah Qur’an
ialah mukjizat terbesar dan sepanjang masa.
Itulah mengapa Qur’an disebut mukjizat terbesar dan sepanjang masa
karena banyak ayat Qur’an yang baru dapat dibuktikan oleh peralatan
modern abad terakhir. Mulai dari Astronomi, Geology, Biology, Math,
chemistry, Oceanography dan segala bidang.
Sebuah Mukjizat terbesar berupa sebuah buku yang diturunkan melalui
seorang Al-Amin (tak pernah berbohong) yang tak dapat membaca di zaman
kuno kepada ummat terakhir yang pintar dan selalu membaca buku di zaman
modern dan baru dapat dibuktikan oleh peralatan akhir zaman. Siapa lagi
yang mewahyukan jika bukan pencipta alam semesta?
Tidak ada komentar:
Posting Komentar